Banyak orang yang takut akan meminum air yang
disimpan dalam botol yang terkena sinar matahari. Mitos menyebutkan, paparan
panas menyebabkan zat-zat kimia dalam plastik bisa larut dalam air dan memicu
kanker. Untuk menguji kebenaran mitos tersebut, tim peneliti dari Universitas
Nanjing di Tiongkok dan Universitas Floria melakukan percobaan. Mereka
menyimpan 16 merek air dalam kemasan yang dijual di Tiongkok pada tiga suhu,
yakni 3,8 derajat celcius, 25 derajat celcius, dan 70 derajat celcius. Pemilihan
suhu tersebut dipilih untuk menyerupai suhu dalam kulkas, suhu ruangan, dan
suhu di dalam mobil. "Berdasarkan literatur, ini adalah temperatur yang
bisa dicapai di dalam mobil ketika udara panas," kata ketua peneliti Lena
Ma.
Para peneliti juga mengukur kadar dua zat
kimia, antimony dan bisphenol A (BPA) dalam botol setelah disimpan selama 2, 3
dan 4, minggu. Antimony merupakan salah satu bentuk logam, diduga berperan
dalam penyakit paru, jantung, dan pencernaan. International Agency for Research
on Cancer juga mengelompokkan metal yang disebut antimony trioxide ini punya
kemungkinan karsinogen. Sementara itu BPA di dalam tubuh bisa menyerupai
estrogen. BPA sendiri ditemukan pada beberapa jenis plastik dan sudah dilarang
penggunaannya oleh FDA untuk botol susu bayi dan cangkir bayi belajar minum.
Peneliti juga menemukan, ketika suhu
meningkat dan waktu terlampaui, dideteksi peningkatan level antimony pada botol
air. Secara spesifik, di suhu 25 derajat celcius terjadi peningkatkan antimony
dua kali lipat dibanding pada suhu dingin. Meski begitu level logam berat ini
bervariasi pada berbagai merek minuman. Pada suhu yang sama, kadar BPA hanya
ditemukan meningkat pada 3 merek, walau konsentrasinya belum perlu
dikhawatirkan. Tetapi kehadiran BPA dalam botol air masih menjadi misteri. "Secara
teori, plastik seharusnya tak mengandung BPA. Tapi bisa juga saat proses
pembuatannya, terutama jika memakai produk daur ulang, bisa ditemukan
BPA,".
Di suhu 70 derajat atau suhu dalam mobil,
konsentrasi antimony secara konsisten meningkat. Jumlah tertinggi yang diukur
mencapai .00026 miligram perliter air. Tetapi jumlah tersebut masih lebih
rendah dibanding standar aman dari EPA .0006 mg/liter air. Para peneliti
memperkirakan bahwa dalam skenario terburuk, minum air yang terkontaminasi
tersebut bisa berbahaya, terutama bagi anak-anak.
Perlu diketahui, keberadaan zat kimia dalam
botol air tersebut memang rendah, meski begitu tetap disarankan untuk
menghindari minum air dalam botol yang sudah terkena panas. "Jika Anda
menyimpan botol air dalam tempat panas, antimony bisa dilepaskan dari plastik
dan tercampur dalam air,”. Meski demikian jika minum air tersebut sesekali
mungkin tak perlu terlalu khawatir. "Minum air dari botol itu aman, tapi
jangan menyimpannya dalam lingkungan panas terlalu yang lama,".
Demikianlah info Tips Tentang
Air Minum. Serta baca juga Manfaat Semangka Bagi Kesehatan Tubuh . Semoga Informasi Tips Air Minum ini dapat bermanfaat….