Hepatitis merupakan peradangan pada hati karena
toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis
yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut",
hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis
kronis". Penyakit ini disebabkan oleh beberapa jenis virus yang
menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia.
Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis
A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung
lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita
akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C. Hepatitis terbagi atas beberapa niih sob diantaranya :
Hepatitis
A
Hepatitis
A merupakan golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan
kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui
kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang
terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai
contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh
kotoran manusia penderita. Penyakit
Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi,
barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang
penyakit Hepatitis A ini.
Gejala
Hepatitis A
Pada
minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning,
keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang
berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak
seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll. Baca
juga Manfaat Dan Khasiat Kunyit Putih Bagi
Kesehatan Tubuh.
Penanganan
dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita
yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang
disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak
banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan
terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti
paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya
tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan
muntah. Sedangkah
langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah dengan
mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang
yang berada disekitar penderita.
Hepatitis
B
Hepatitis
B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia,
Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua
penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses
penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan
darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B. Adapun
beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi
saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun
penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama.
Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang
berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.
Gejala
Hepatitis B
Secara
khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit
perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi
penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut,
sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
Penanganan
dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita
yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan
dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B,
maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan
secara injeksi.
Pengobatan
oral yang terkenal adalah :
- Pemberian
obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama
3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini
cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat
monitor bersinambungan dari dokter.
- Pemberian
obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih
efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk
terhadap fungsi ginjal
- Pemberian
obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B
kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing,
letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan
kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.
Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian
suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang
akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON)
diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama
12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi,
terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya
adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam
yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.
Langkah-langkah
pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin
terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti
mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual),
pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan
banyak kasus Hepatitis B.
Hepatitis
C
Penyakit
Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC).
Proses penularannya melalui kontak darah [transfusi, jarum suntik
(terkontaminasi), serangga yang mengigit penderita lalu mengigit orang lain
disekitarnya]. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas,
akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian
sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari
kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati
bertahun-tahun.
Gejala Hepatitis C
Penderita
Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan
gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa
gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut,
Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut
"jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan
peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita
Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat
ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon
alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari
Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk
mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan
pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada
penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada
stadium awalnya.
Oke
itu saja sedikit tentang penyakit Hepatitis dan Cara Pengobatanya yang
bisa kami beritahukan pada anda semoga bermanfaat......